Esports adalah bentuk kompetisi di mana para pemain bertarung dalam video game sementara para penonton bersorak untuk itu. Amerika Utara dan Cina adalah pendorong utama industri esports global saat ini, namun, daya tarik nya mulai berkembang di Asia Tenggara.
Tidak hanya permainan dan kegembiraan, esports telah tergabung dalam panggung internasional utama, setelah melakukan debutnya di Asian Games 2018 yang diselenggarakan di Jakarta. Esports juga akan hadir di SEA Games 2019 di Filipina, dan termasuk dalam 2022 Asian Games di Hangzhou, Cina.
Dan ada kuda hitam yang muncul di wilayah ini: Indonesia.
Dengan penetrasi internet yang berkembang, game mobile semakin populer di kalangan anak muda Indonesia. Perusahaan lokal dan internasional mengakui popularitas ledakan permainan video di negara ini, dan menginvestasikan uang dan upaya untuk mengaitkan diri dengan olahraga dan mengembangkan tim terbaik.
Negara ini diproyeksikan menjadi salah satu pasar game terbesar di Asia-Pasifik dengan estimasi pendapatan US $ 941 juta.
Dengan populasi game aktif sekitar 4,3 juta gamer aktif, Indonesia adalah pasar game terbesar ke-17 di dunia. Dan dengan hadiah uang mulai dari beberapa ribu hingga beberapa ratus ribu - atau dalam jutaan untuk kompetisi global bergengsi - mudah untuk melihat bagaimana karir dalam bermain game bisa menggoda anak muda Indonesia.
Seiring semakin banyaknya pemuda yang bercita-cita untuk menjadi bintang game profesional berikutnya, masa depan kancah olahraga esports Indonesia akan terus bersinar.
Bagi kebanyakan dari kita, bermain game dianggap sebagai 'buang-buang waktu' daripada prospek karir yang mengasyikkan. Pergeseran norma sosial dapat membawa peluang baru bagi masyarakat dan pasar. Jangan lewatkan perkembangan baru ini. Di Eastspring, tim investasi kami tetap berada di atas tren pasar dan membuat Anda tetap dalam permainan. Cari tahu lebih lanjut di www.eastspring.com/id