Seperti apa baunya? Bayangkan Anda mencium sesuatu yang buruk, seperti daging busuk, and mencari sumber bau tersebut, Anda tidak menemukan bangkai hewan yang membusuk, tetapi sebuah bunga…?
Pasti sangat membingungkan bagi Anda– kecuali Anda berada di Indonesia. Indonesia merupakan rumah dari ketiga Bunga dengan bau yang terburuk, yaitu: Amorphophallus titanum (Bunga Bangkai Raksasa), the Rafflesia arnoldii (Padma Raksasa) and the Amorphophallus konjac (Lidah Setan or Lili Voodoo).
Terkenal dengan bau busuknya, ilmuwan telah menganalisis keunikan baunya dan menemukan bahwa batangnya merupakan kombinasi dari beberapa molekul yang menyerupai daging yang membusuk. Pada saat mekar, bunga akan mengeluarkan bau untuk menarik perhatian serangga yang akan melakukan penyerbukan.
Terlepas dari bau busuknya, bunga tersebut tidak dihindari, bahkan sebenarnya sangat dinantikan kapan mereka akan mekar.
Dikarenakan syarat kondisi pertumbuhan tanaman ini sangat sensitif – temperatur hangat sekitar 24 derajat Celcius, cahaya tidak langsung yang baik, dan tempat yang cukup,melihat salah satu bunga tumbuh di alam liat atau bahkan lingkungan berbudaya akan sangat sulit.
Dan mereka semua termasuk bunga langka karena mereka tidak mekar setiap saat; Bunga Bangkai Raksasa mekar antar 2 hingga 10 tahun, Padma Raksasa mekar satu tahun sekali (jarang terjadi), dan Lidah Setan mekar setiap beberapa kali setahun.
Lebih jauh, ketika mereka mekar, mereka hanya bertahan beberapa hari sebelum gugur – Anda dapat bayangkan orang pasti ingin mencabutnya ketika bunga ini mekar.
Selain menjadi rasa penasaran ingin tahu, tanaman ini juga digunakan dalam pengobatan tradisional dan penyembuhan kesehatan.
Contohnya, crom (tempat organ dalam penyimpanan bagian bawah) pada Bunga Bangkai Raksasa dapat digunakan menyembuhkan penyakit sakit perut, diare dan demam. Wanita menggunakan tunas Padma Raksasa untuk membantu menghentikan pendarahan dan mengecilkan Rahim setelah melahirkan.
Crom pada Lidah Setan merupakan tempat bahan gelatin warna keabuan yang dikenal dengan “konjac”, atau “konnyaku”. Dapat dikonsumsi untuk menjaga gula darah dan tingkat rendah kolestrol serta membantu menurunkan berat badan.