Caviar is terkenal dengan makanan mewah dengan rasa mendunia. Telur ikan yang diawetkan, secara tradisional didapat dari ikan sturgeon liar, namun sekarang termasuk ikan lainnya seperti salmon, ikan air tawar atau gurame. Tergantung tipe ikan, caviar bisa dihargai mahal, yang artinya tidak semua orang dapat kesempatan untuk mencobanya.
Tapi tidak apa-apa. Anda tidak harus merampok bank hanya untuk mencoba keindahan rasa yang ditawarkan caviar. Anda tidak harus pergi ke restoran mahal (untuk caviar tradisional) atau wisata ke negara seperti Russia, Iran atau China – negara produksi caviar terbesar di dunia.
Terdapat beberapa alternatif yang setengah dari yang mahal, dalam beberapa bahkan lebih baik – Itu opsi vegan bagi mereka yang tidak mengkonsumsi produk hewan. Hidangan yang menyerupai caviar ini terbuat dari anggur laut, atau penduduk lokal Filipina menyebutnya dengan ‘lato’.
Lato, Caulerpa lentillifera merupakan tipe rumput laut yang dapat dimakan berbentuk gelembung kecil berwarna hijau tumbuh pada sekitar batang di bagian daun. Disajikan sebagai salad di Filipina dengan sebutan ensaladang lato, ketika dimakan gelembung hijau meletus dalam mulut akan terasa sedikit rasa asin yang mendapat julukan “caviar hijau”.
Disamping itu dengan bentuk mirip telur ikan dan rasa yang mirip caviar, lato juga dipromosikan sebagai sehat, hidup panjang sesuai dengan julukannya “rumput laut umur panjang”. Lato mengandung vitamin dan mineral seperti vitamin A, C, D, Magnesium dan Kalsium. Tidak heran jika disebut sebagai pertumbuhan superfood di seluruh dunia.
Sifat unik pada lato adalah tidak dapat dikeringkan, mirip seperti kombu, rumput laut Jepang. Lato juga tidak dapat disiram atau dicuci dengan air tawar – atau dia akan meleleh. Dibutuhkan usaha yang perlahan untuk dapat membersihkan ketika panen Lato, dan tentunya untuk mengkonsumsi membutuhkan waktu yang tepat. Anda harus cepat ketika mencoba caviar hijau, atau itu menghilang begitu saja.